Al Fithrah Kembali menggelar acara untuk santri tingkat akhir di jenjang PDF Wustho, PDF Ulya, Ma’had Aly, dan Madrasa Diniyah Takmiliha Jami’ah (MDTJ). Haflah akhirus sanah dan wisuda ke 20 diadakan untuk menandai seslesainya para santri belajar di empat unit pendidikan tersebut. Diselenggarakan selama dua hari, rabu 20 Sya’ban untuk santri putra dan kamis 21 Sya’ban 1443 H untuk santri putri.
Berlokasi di masjid pondok pesantren assalafi al fithrah, acara ini juga dihadiri oleh putra-putri KH. Achmad Asrori Al Ishaqy. Mengingat terbatasnya lokasi, hanya pengurus pondok, pengurus satuan unit pendidikan, semua wali kelas serta sebagian pendidik yang diundang hadir dilokasi.
Haflah ini juga yang ke tiga kalinya wali santri tidak bisa menyaksikan secara langsung putra-putrinya diwisuda. Wali santri hanya bisa menyaksikan jalannya prosesi wisuda putra-putrinya lewat siaran langsung dari Al Wava, selaku media resmi al fithrah.
Dimulai pada pukul 06.30 WIB, hafalah ini dibuka dengan bacaan Tawasul Fatihah, Istighotsah, dan Maulid Fi Hubby. Selepas rangkaian pembukaan itu, acara ini dilanjutkan dengan sambutan dari pengurus Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah.
PESAN DARI PENGURUS PONDOK
Ustadz Kunawi, ketua pondok Al Fithrah turun langsung di hari pertama untuk memberikan sambutan sekaligus pesan kepada para lulusan. Di hari kedua, Ustadzah Mufarrohah, wakil ketua pondok Al Fithrah yang didaulat untuk memberikan sambutan sekaligus pesan kepada santri putri yang lulus.
“Ketika nanti sudah lulus dari Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah ini, saya berharap tetap menjadi santrinya Hadlratusy Syaikh Romo KH. Achmad Asrori Al-Ishaqy di manapun berada. Amalkan apa-apa yang telah didapat di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah ini. Laksanakan wadhifah-wadhifah yaumiyah. Insya Allah dengan berbekal mengamalkan amalan-amalan yang telah dibimbingkan dituntunkan oleh Hadlratusy Syaikh, kita akan selamat, menjadi orang saleh, selamat di dunia dan di akhirat.” Pesan Ustadz Kunawi kepada para lulusan di hari pertama.
“Pesan terakhir kami sebelum kalian menginjak ke perjalanan selanjutnya dan sebelum Romadhon ini tiba, minta maaf kepada ustad dan ustadzah kalian. Karena ridho mereka begitu berharga. Lebih-lebih minta maaflah kepada orang tua kalian. Karena ridhallah fi ridhol walidain wa sukhtullah bi sukhtil walidayn.” Pesan Ustadzah Mufar di hari ke dua haflah.
JUMLAH SANTRI YANG DIWISUDA
Ust. Moh. Yasin, Kepala bagian (kabag) umum dan administrasi Pondok Al Fithrah, diminta untuk membacakan surat kelulusan di hari pertama. Di hari kedua, Kabag. Pendidikan, Ustadz Nasiruddin diminta membacakan surat kelulusan pada haflah ini.
Sebanyak 615 santri PDF Wustho yang terdiri dari 359 santri putra dan 256 santri putri dinyatakan lulus dalam haflah ini. Adapun PDF Ulya meluluskan 262 santri yang terdiri dari 108 santri putra dan 154 santri putri. Sementara di unit Ma’had Aly sebanyak 14 santri siap dikhidmahkan, terdiri dari 7 santri putra dan 7 santri putri. Ma’had Diniyah Takmilyah Jami’ah mewisuda 49 santri, yang terdiri dari 33 santri putra dan 16 santri putri.
PROSESI WISUDA DAN PENGUMUMAN SANTRI BERPRESTASI
Prosesi pemindahan kuncir dan pemberian ijazah dilakukan oleh kepala dan wakil masing-masing unit Pendidikan di hari pertama. Sedang di hari kedua, prosesi ini dilakukan oleh wakil kepala dan ustadzah masing-masing unit Pendidikan. Dua putri Kiai Asrori berkenan untuk memindah kuncir santri putri yang diwisuda di hari ke dua, Nyai Hj. Saviera Es Salavia El Ishaqy dan Nyai Hj. Siera Annadia El Ishaqy.
Ustadz Agus ditunjuk untuk menyampaikan nama-nama santri berprestasi di hari pertama haflah. Berikut nama santri berprestasi mulai dari setiap tingkatan, M. Fawaid Azzahir bin Afdolul Mukarom (PDF Wustho), Dwi Hizami bin Muhammad Khalili (PDF Ulya), M. Sofyan Andriyan bin Mustaqim (Ma’had ‘Aly), dan Lukman Hakim bin Sudarus (MDTJ).
Di hari kedua, ustadz mustaqim yang ditunjuk menyampaikan nama-nama santri berprestasi. Berikut nama santri di setiap tingkatan, Wahdatul Khoiriyah binti Muhammad Hoiri (PDF Wustho Hanna Dhiea Ma’lufah binti Ahmad Syatori (PDF Ulya), Dhofi Mufidah binti Karsono (Ma’had ‘Aly) dan Nurul Mufarrohah binti (alm) Kyai Sholihin (MDTJ).
Putra putri Kiai Asrori berkenan menyampaikan piagam penghargaan kepada para santri berprestasi. Agus M. Ayn El-Yaqin El-Ishaqy dan Agus M. Qushay Qarrafy El-Ishaqy berkenan menyampaikan penghargaan di hari pertama. Di hari kedua, Nyai Hj. Siera dan Nyai Hj. Saviera berkenan memberikan penghargaan.
KESAN DAN PESAN SANTRI YANG DIWISUDA
Dwi Hizami santri PDF Ulya Al Fithrah mendapat kesempatan menyampaikan kesan dan pesan mewakili para santri yang diwisuda di hari pertama. Ia mengucapkan rasa syukur karena ditakdirkan belajar di Pondok Al Fithrah. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada keluarga Ndalem, dan segenap pendidik yang menemaninya belajar, baik secara fisik maupun lewat do’a.
Wisudawan asal Bawean ini megutip narasi dalam kitab Ihya’ Ulumiddin
“Barangsiapa yang harinya sekarang lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sekarang sama dengan kemarin, maka ia orang yang merugi. Barang siapa harinya sekarang lebih jelek dari kemarin, maka ia termasuk orang yang terlaknat”
Di hari kedua, Fitriata Rormatun yang didapuk membeikan pesan dan kesan mewakili wisudawati dalam haflah ini. Senada dengan kesan dan pesan di hari pertama, ia juga menyampaikan syukur telah ditakdirkan mondok di Al Fithrah. Dan ia pun meminta do’a khususnya kepada keluarga Ndalem, agar ia dan teman-temannya mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
“Semoga kelak apa yang kita citakan bukan hanya asa dalam mimpi. Al Fithrah akan menjadi bukti. Semoga kelak kita kan dipertemukan kembali, bersama Hadlratusy Syaikh Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqy.” Begitu do’a dalam kesan dan pesan Fitriata.
TAUJIHAT DAN NASIHAT DARI KELUARGA NDALEM
Dalam haflah ke 20 ini, para santri yang diwisuda juga mendapatkan taujihat dan nasihat dari keluarga Ndalem. Di hari pertama H. drg. Jusuf Sjamsuddin, Sp.Ort (K), ditunjuk untuk mewakili keluarga ndalam memberikan nasihat kepada para wisudawan.
“Saya tidak mendidik santri menjadi pinter. Tapi saya kepingin menjadikan anak-anak yang mondok di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah memiliki akhlak yang baik. Itu dawuhnya Yai. Jadi, pinter gak ada gunanya kalau tidak mempunyai akhlak yang baik.” Nasihat yang nyaris sama dengan yang H. Jusuf sampaikan di haflah tahun lalu.
Di hari kedua putri pertama Kiai Asrori, Nyai Hj. Siera berkenan langsung memberikan taujihat dan nasihat mewakili keluarga Ndalem. Beliau berpesan agar para santri menumbuhkan sikap welas asih terhadap sesama dalam bentuk membiasakan diri untuk saling tolong menolong, dan gemar memberi kepada siapapun tanpa pandang bulu.
“Beliau, ayahanda, guru kita semua, Hadlratusy Syaikh Ahmad Asrori Al Ishaqi. Beliau sangat memiliki sifat welas asih yang sangat. Beliau tidak pernah memilih kepada siapa beliau akan berbagi dan memberi. Siapapun dan di manapun dalam perjalanan beliau, beliau sangat senang sekali berbagi dengan orang lain. Beliau tidak pernah membedakan orang lain, beliau pun tidak pernah menilai seseorang dari segi apapun dan dari kalangan manapun.” Begitu nasihat Nyai Siera menggambarkan sosok Romo Kiai Asrori.
Beliau mengajak agar para santri meneladani sosok Romo Kiai. Juga mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh Romo Kiai Asrori. Hal ini sebagai perwujudan pendakuan para santri sebagai murid Romo Kiai Asrori. Beliau juga mendoakan para santri agar dimudahkan langkah dalam mencapai cita-cita.
“Semoga anak-anakku semua bisa, selalu menjaga nama baik pondok tercinta kita. Semoga anak-anakku semua, dilancarkan dan dimudahkan langkahnya dalam mencapai cita-cita. Ingatlah anak-anakku. Jaga akhlak kalian. Sepintar apapun kalian, jika kalian tidak memiliki akhlak yang baik, semua tidak ada artinya.” Do’a dan pesan Nyai Siera.
YANG ISTIMEWA DI HAFLAH KE 20
Haflah tahun ini mencatatkan rekor jumlah santri wisuda terbanyak sepanjang 20 tahun haflah ini digelar. Tercatat 930 santri dari empat unit pendidikan yang dinyatakan lulus dan diwisuda haflah ini.
Para santri yang diwisuda dalah haflah tahun ini juga menyampaikan cinderamata untuk keluarga Ndalem. Cindera mata ini diwujudkan dalam bentuk dua buah AC yang diperuntukkan untuk pesarean Hadlratusy Syaikh KH. Achmad Asrori Al-Ishaqy.
Rangkaian doa dan pesan nasihat semoga senantiasa tertancap dalam relung hati. Haflah tahun ini dibahagiakan dengan kehadiran keluarga besar, putra putri Hadlratusy Syaikh KH. Achmad Asrori Al-Ishaqy. Keberkenan dan keridaan beliau-beliau sangat kami harapkan senantiasa tercurahkan kepada kami. Aamiiin.
- Hilal Shafar 1446 H. Terlihat di Al Fithrah Surabaya - August 6, 2024
- Kapan Tanggal 1 Muharram 1446 H.? - July 6, 2024
- Panduan Memilih Pesantren Bagi Calon Wali Santri - May 16, 2024