Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Niat Puasa Ramadhan
Niat punya dampak khusus dalam ibadah. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW. menyampaikan bahwa sahnya sebuah amal ditentukan oleh niatnya. Hal ini berlaku pula dalam puasa Ramadhan.
Waktu niat puasa Ramadhan
Dalam kitab Fathu al Mu’in, Syaikh Zainuddin al-Malibari menjelasakan niat puasa Ramadhan bisa dimulai sejak terbenamnya matahari. Dan, batas akhir waktunya sebelum munculnya fajar.
Di Indonesia, umumnya niat puasa Ramadhan dibaca bersama-sama setelah rangkaian salat Tarawih dan Witir, seperti yang dipraktikkan di ponpes Al Fithrah. Hal ini tentu baik, mengantisipasi kealpaan dalam berniat secara sendiri.
Redaksi niat puasa Ramadhan
Masih dalam kitab yang sama, Syaikh Zainuddin menuliskan redaksi paling ringkas untuk niat puasa Ramadhan yaitu,
نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ
Nawaitu shauma ramadlaana
Aku berniat puasa Ramadhan
Redaksi sempurna yang tercantum dalam kitab Fathu al-Mu’in,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin an adaa-i fardli ramadhaani hadzihis sanati lillahi ta’alaa
Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban (bulan) Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala
Redaksi dalam kitab al-Nafahat yang disusun oleh Hadrotusy Syaikh KH. Acmad Asrori al-Ishaqy – Allahu yarhamuhu -,
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ، فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin an adaa-i fardli ramadhaani hadzihis sanati, fardlan lillahi ta’alaa
Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini, fardhu karena Allah Ta’ala.
Semoga niat dan puasa kita diterima oleh Allah Swt. Amin.
Referensi: (1) Fathu al-Mu’in hlm 55 (2) al-Nafahaat hlm 39