Praktik Rukyatul Hilal Santri Kelas XII PDF Ulya Al Fithrah
Santri kelas XII Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Al Fithrah adakan Praktik Rukyatul Hilal Rabu-Kamis (13-14/12/2023) di Wisata Bahari Lamongan (WBL). Praktik ini merupakan lanjutan dari pembelajaran falak hisab awal bulan ephemeris di kelas XII. Selain mendapat materi menghitung awal bulan hijriyah, santri juga mendapat materi mengonversi tanggal dari masehi ke hijriyah dan sebaliknya, serta waktu shalat.
Praktik ini diawali dengan simulasi (11-12/12/2023) di auditorium Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Dalam simulasi ini, santri diberikan materi tentang apa saja yang perlu disiapkan sebelum pelaksaan rukya. Santri juga mendapat materi tambahan, terkait posisi hilal dan kemungkinan terlihatnya. Dan, santri juga diberikan pengetahuan tentang alat-alat yang biasa dipakai dalam rukyatul hilal Lajnah Falakiyah (LF) Al Fithrah.
Sebelum berangkat, santri juga melakukan ziarah ke maqbarah Hadrotusy Syaikh KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy ra, pendiri ponpes Al Fithrah. Sebagai bentuk pamit mohon izin dan berharap praktik rukyat ini terlaksana tanpa kendala. Di perjalanan, santri juga diajak berziarah di maqbarah Syaikh Maulana Ishaq dan Raden Qosim (Sunan Drajat). Dua wali ini masih ada hubungan nasab dengan Kiai Asrori.
Praktik rukyat dilaksanakan dua hari; santri putra di hari Rabu (13/12/2023) dan santri putri di hari kamis (14/12/2023). Praktik ini langsung didampingi oleh Ust. Sulaiman, pengajar falak yang juga peletak pertama pembelajaran falak di ponpes Al Fithrah. Beliau menerangkan hal-hal penting terkait rukyatul hilal. Beliau juga menyampaikan tentang perubahan imkanur rukyat yang terjadi belakangan ini.
Praktik ini juga didampingi tim LF Al Fithrah. Tim LF Al Fithrah diminta panitia praktik ini untuk memandu pelaksaan rukyatul hilal. Tiga tamaya dan satu theodolite digunakan untuk mendukung praktik ini. Empat alat itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para santri. Beberapa santri mendapat kesempatan untuk mengoperasikan alat. Mereka juga berkesempatan berfoto dengan pose pengoperasikan alat.
151 santri putra dan 141 santri putri mengikuti praktik ini. Selain berziarah dan praktik, santri juga berkesempatan mencoba wahana yang ada di WBL. Meski dalam praktik ini, hilal tidak berhasil terlihat, santri tetap antusias dalam proses pengamatan.
dfn/dfn