Mondok, atau menempuh pendidikan di pesantren, adalah pengalaman yang mengubah hidup bagi banyak individu. Bagi sebagian orang, mondok merupakan langkah besar yang mengandung banyak harapan dan tantangan. Namun, sebelum memutuskan untuk mondok, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh calon santri dan wali santri. Beberapa hal ini berpengaruh terhadap bagaimana perjalanan santri selama di pondok, dan dampak yang ditimbulkan setelahnya.
Tujuan dan motivasi
Langkah pertama sebelum mondok adalah memastikan pemahaman yang kuat tentang tujuan dan motivasi calon santri dan wali santri. Mengapa calon santri ingin mondok? Mengapa orang tua ingin memondokkan anaknya? Apakah untuk mendalami agama, sekadar berburu ijazah atau hal lainnya?
Calon santri dan wali santri perlu memperjelas dalam menentukan tujuan dan motivasi mondok. Dengan begitu keduanya akan terbantu fokus meraih apa yang sudah direncanakan selama mengarungi waktu mondok.
Mental dan emosional
Mondok bukanlah perjalanan yang mudah. Hal ini memerlukan ketahanan mental dan emosional yang kuat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, menjalani jadwal yang ketat, dan menghadapi tantangan dalam proses pembelajaran.
Calon santri dan wali santri perlu menyiapkan diri secara mental dan emosional dengan membuka pikiran untuk pengalaman baru, mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi, dan memperkuat ketahanan terhadap stres.
Komunikasi
Sebelum mondok, penting untuk memiliki komunikasi yang baik antara calon santri dan wali santri. Jangan sampai keinginan untuk mondok hanya dari satu pihak. Calon santri dan wali santri perlu berdiskusi untuk untuk menjawab satu pertanyaan penting, “mengapa harus mondok?”
Komunikasi yang terbuka dan jujur akan berpengaruh terhadap santri maupun wali santri selama perjalanan mondok berlangsung. Komunikasi ini harus terus berlanjut sebagai alat kontrol wali santri terhadap santri selama di pondok.
Adaptasi
Sebelum bulat keputusan untuk mondok, calon santri dan wali santri perlu untuk mencari tahu dan mempelajari kebiasaan dan aturan yang berlalu di bakal pondok yang akan ditempati.
Dengan begitu calon santri tidak akan mengalami culture shock. Sehingga santri tidak akan merasa tertekan serta terkejut ketika berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru. Wali santri pun harus beradaptasi dengan kondisi baru anaknya. Sehingga tidak gampang panik sekaligus tidak gampang menyepelekan.
Kesiapan Fisik
Calon santri perlu menyiapkan diri secara fisik untuk menjalani kehidupan mondok yang mungkin lebih aktif dan lebih teratur dari kehidupan sehari-hari sebelumnya. Orang tua juga harus menyadari ketahanan fisik anaknya, sebelum memondokkannya.
Jangan sampai orang tua mengedepankan kepentingan pribadinya agar anaknya mondok, sehingga mengabaikan kondisi fisiknya. Dampaknya tentu bisa fatal. Apalagi di calon pondok anaknya, belum ada fasilitas yang mendukung kondisi fisik anaknya.
Finansial
Terakhir, nyaris semua proses belajar butuh finansial yang memadai, terlepas besar kecil nominalnya. Calon wali santri harus merencanakan dengan baik tentang biaya yang akan dikeluarkan, mulai biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan sehari-hari.
Calon santri juga perlu diajak berdiskusi terkait kebutuhan finansial yang mereka butuhkan. Bukan untuk membebani pikiran mereka, tapi lebih untuk menyiapkan mereka agar mengetahui antara kebutuhan pokok dan tidak. Sehingga biaya yang dikeluarkan saat mondok bisa terkendali.
Mondok adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran dan pengalaman berharga. Tentunya dengan persiapan yang matang sebelumnya, calon santri dan wali santri akan siap untuk menjalani setiap tahap perjalanan mondok dengan semangat yang tinggi. Semoga anda baik yang hendak menjadi santri atau wali santri, diberikan kesiapan yang baik, sehingga perjalan selama dipondok berbuah keberkahan, dan ilmu serta pengalaman yang didapat bermanfaat.
- FESTBA 2024: Festival Turats dan Bahasa - November 26, 2024
- Kaget Bunyi Keras Knalpot, Nyawa Melayang - November 5, 2024
- Hilal Shafar 1446 H. Terlihat di Al Fithrah Surabaya - August 6, 2024