Muhammad Zaki

Majlis Ahad Kedua Bulan Muharram 1447 H (Bag. 2)

Meneladani Ulama Pewaris Nabi

Di era penuh fitnah dan kemunculan berbagai aliran baru yang menyimpang dari jalan Rasulullah SAW, keberadaan ulama Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi mercusuar penuntun. Hal ini ditegaskan oleh Habib Musthofa Jamal Alaydrus yang mengutip sabda Rasulullah SAW mengenai perpecahan umat menjadi 73 golongan, di mana hanya satu yang selamat: mereka yang mengikuti jalan Nabi dan para Sahabatnya.

Habib Musthofa mengingatkan akan bahaya kelompok-kelompok seperti Syiah Rafidhah, Jahmiyah, Qadariyah, dan Jabariyah, yang menyimpang dari akidah yang benar. Ia juga mengutip Kitab Hasyiyah al-Sinwani yang menegaskan bahwa berbagai paham sesat termasuk dalam bid’ah muharromah (bid’ah yang diharamkan).

Dalam penjelasannya, Habib Musthofa merinci pembagian bid’ah menurut Syaikh Izzudin Ibnu Abdissalam: ada yang wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Contohnya, belajar ilmu Nahwu adalah bid’ah wajib karena menjadi sarana memahami syariat. Sesuai kaidah fikih:

ماَ لاَ يَتِمُ الْوَاجِبُ اِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ

“Sesuatu yang wajib dan tidak sempurna kecuali dengan sarana tertentu, maka sarana itu menjadi wajib.”

Sebaliknya, madzhab Jabariyah dan Qadariyah termasuk dalam bid’ah yang haram karena menyandarkan dosa dan kehendak manusia sepenuhnya kepada takdir, menghilangkan tanggung jawab pribadi.

Warisan Ahlussunnah wal Jama’ah

Ciri khas ulama Ahlussunnah wal Jama’ah adalah ilmu yang dalam, akhlak yang luhur, dan amal saleh yang tersembunyi dari riya. Mereka adalah pewaris Nabi yang tidak hanya menjaga syariat, tetapi juga memelihara umat dengan kasih sayang dan kebijaksanaan. Sebagaimana digambarkan oleh Imam al-Bushiri dalam Qasidah Burdah:

وَالْآلِ وَالصَّحْبِ ثُمَّ التَّابِعِيْنَ فَهُمْ   أَهْلُ التُّقَى وَالنَّقَا وَالْحِلْمِ وَالْكَرَمِ

“(Keridaan juga untuk) keluarga Nabi, para Sahabat, dan para Tabi’in; mereka adalah orang-orang bertakwa, berhati bersih, penuh kesabaran dan kemuliaan.”

Majlis Ahad Kedua Muharram 1447 H ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya berpegang teguh pada jalan para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah—mereka yang mewarisi ilmu, akhlak, dan perjuangan Rasulullah Saw. serta para Sahabatnya.

Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk meneladani para pendahulu yang saleh. Aamiin.

Majlis Ahad Kedua Bulan Muharram 1447 H (1)

Majlis Ahad Kedua merupakan salah satu majlis rutin yang diselenggarakan oleh Jamaah Al Khidmah di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Majlis ini telah diinisiasi sejak masa hidup Hadhratusy Syaikh Romo KH. Achmad Asrori Al Ishaqi ra. Rangkaian majlis meliputi pembacaan Tawasul Fatihah, Istighotsah, Khotmil Qur’an, dan Maulid. Setelah serangkain munajat dan dzikir Kiai Asrori akan menyampaikan pengajian dengan bahasa Indonesia atau Jawa

Setelah beliau wafat, tradisi Majlis Ahad Kedua tetap dilestarikan dan kini diadakan setiap Ahad Kedua pada bulan Muharram, Rabiul Awal, Rajab, dan Dzulqaidah. Khusus pada bulan Dzulqaidah, turut dibacakan Manaqib Sayyidatina Khadijah al-Kubra dari kitab al-Busyra karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki.

Menyambut Tahun Baru Hijriyah dengan Kebaikan

Tahun ini, Majlis Ahad Kedua Muharram 1447 H. bertepatan dengan Hari Asyura, tanggal 10 Muharram—hari yang sarat makna dalam sejarah Islam. Di antaranya adalah keselamatan Nabi Nuh as. dari banjir besar, keselamatan Nabi Ibrahim as. dari api Raja Namrud, serta keberhasilan Nabi Musa As. lolos dari kejaran Fir’aun.

Berbagai amalan dianjurkan pada Hari Asyura, seperti memotong kuku, memperluas nafkah kepada keluarga, bersilaturahmi, sowan kepada para ulama (baik yang masih hidup maupun telah wafat), bersedekah, berpuasa, dan amalan-amalan kebajikan lainnya sebagai bentuk syukur dan peningkatan spiritual.

Dalam Naungan Ahlussunnah wal Jama’ah

Salah satu agenda penting dalam majlis ini adalah pengajian kitab al-Muntakhobat fi Rabithah al-Qalbiyah wa Shilah al-Ruhiyah karya Hadhratusy Syaikh KH. Achmad Asrori al Ishaqi ra. Pada kesempatan ini, pengajian disampaikan oleh Habib Musthofa Jamal Alaydrus, yang membahas bab Fi Dhilal Ahlussunnah wa al-Jama’ah dalam jilid pertama kitab tersebut.

Habib Musthofa menekankan bahwa setelah wafatnya Rasulullah Saw. dan masa Sahabat, muncul tantangan besar dalam memahami syariat, khususnya terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Lemahnya keilmuan dan minimnya ulama yang berhikmah membuat umat rentan terhadap penyimpangan. Namun Allah SWT menjaga agama ini melalui kehadiran para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah yang bersih fitrahnya, jernih hatinya, dan tidak mudah tergoda dunia.

Mereka diibaratkan seperti pohon yang baik, yang tumbuh kokoh dan menghasilkan buah sepanjang waktu, sebagaimana disebutkan dalam QS. Ibrahim ayat 24–25.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ    تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah? (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit. Dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran.
QS. Ibrahim: 24-25

FESTBA 2024: Ajang Silaturrahmi Lembaga Se-Jawa Timur

Sabtu (28/12/2024). Sejak Jum’at malam, Al Fithrah kedatangan beberapa santri dari berbagai pesantren se-Jawa Timur. Mereka hendak berkompetisi dalam Festival Turats dan Bahasa FESTBA 2024 di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PDF Ulya Al Fithrah ini mengangkat enam jenis lomba, yakni; MQK Fathul Qorib, Hafalan Alfiyyah Ibni Malik, Hafalan Aqidatul Awam, Story telling, Qishoh Araby dan Eksebisi lalaran.

Pembukaan FESTBA 2024

Tercatat hadir 150 lebih peserta dan pendamping terlibat dalam kegiatan ini. Dari data yang dimiliki panitia, terdaftar peserta MQK Fathul Qorib sejumlah 27, Hafalan Aqidatul Awam 27 peserta, Hafalan Alfiyah 22 peserta, Story telling 20 peserta, Qishoh Araby 9 peserta dan  Eksebisi Lalaran 7 peserta.

Pembukaan acara FESTBA 2024 dilaksanakan di Pendopo Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Acara dibuka dengan Tawasul, Istighotsah dan Maulid Fi Hubby. Setelah acara seremonial doa pembuka dilanjutkan dengan sambutan mewakili panitia yang disampaikan oleh Kepala PDF Ulya Al Fithrah, Ust. Hermansah, M.Ag.

“Kami sebagai tuan rumah mengucapkan selamat datang di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Terima kasih atas kerawuhan panjenengan sedoyo. Mohon maaf, apabila dalam penyambutan – tadi malam sudah banyak yang datang – barangkali ada tempat atau hidangan, saya yakin banyak kekurangan. Mudah-mudahan kehadiran panjenengan sedoyo di sini dibalas oleh Allah subhanahu wa ta’ala, jazakumullahu ahsanal jaza’” Sambut Ust. Hermansah.

Sambutan atas nama pengurus Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah disampaikan langsung oleh Kepala Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, Ust. Ahmad Kunawi, M.Pd.

“Mudah-mudahan acara-acara seperti ini bisa kita selenggarakan secara istiqomah. Dan mudah-mudahan Pondok Pesantren di Jawa Timur terutama, akan semakin maju, semakin menggeliat dengan adanya acara semacam ini” Ust. Ahmad Kunawi.

“Kami menyambut baik lomba pada hari ini dalam rangka mengasah fikiran, mengasah otak kita. Tujuannya adalah kita fastabiqul khoirut. Menang alhamdulillah, tidak menang ya innalillah. Yang penting adalah silaturrahmi nya” kata Ust. Kunawi disertai canda yang kemudian dilanjutkan pembukaan FESTBA secara resmi oleh beliau.

Setelah sesi opening ceremony, para peserta diarahkan oleh teman-teman OSIS PDF Ulya Al Fithrah menuju ke ruang lomba masing-masing. Ruang lomba MQK di pendopo, Hafalan Alfiyah di PW lantai tiga, Hafalan Aqidatul Awam di PW lantai dua, Story telling di Perpustakaan PDF Ulya Al Fithrah, Qishoh di ruang PJM Manaqib dan Eksebisi lalaran di ruang PJM Al-Qur’an.

Juri FESTBA 2024 merupakan individu yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Ada KH. Soelaiman, M.Sy. dan Mas Faiz Albar Basyaiban sebagai juri MQK. Mas Ahmad Jabroil dan Ust. Sirojul Munir, S.Ud. sebagai juri Hafalan Alfiyah. Ust. Ali Sofwan Muzani, M.Pd. dan Ust. M. Nizar Sholeh sebagai juri Hafalan Aqidatul Awam. Pak Ahmad Ghozi Al Faiz dan Ust. Moh, Yasin, M.Pd. sebagai juri Story telling. Habib Saiful Rohman, Lc, M.Th.I. sebagai juri qishoh dan Riski Septian Indrajid, M.Pd. dan Ust. Misbahul Hadi, M.Ag. sebagai juri eksebisi lalaran.

Daftar Juara

Dari hasil penilaian juri diperoleh juara sebagai berikut

MQK Fathul Qorib
Juara I Hendri Susanto (PP Mambaul Ulum Bata Bata Pamekasan)
Juara II Shinta Aziza (PP Nurul Iman Banat Blitar)
Juara III Ahmad Husnul Khuluq (PP Nurul Iman Garum Blitar)

Hafalan Alfiyah
Juara I Ali Tamam (PP Mamba’ul Ulum Bata-Bata)
Juara II Syaifuddin (PDF Ulya Al Fithrah Surabaya)
Juara III Misbahul Munir Zubair (MA Mamba’ul Ulum Bata-Bata)

Hafalan Aqidatul Awam
Juara I Muhammad Raihan Zaini (MTs Mamba’ul Ma’arif Jombang)
Juara II Risalatul Amalia (PDF Ulya Al Fithrah Surabaya)
Juara III Fajrianto Wildani (PDF Wustho Muhadloroh Assyamsuriyah Tuban)

Story Telling
Juara I Bunga Agustin Sri Utami (MAN 2 Gresik)
Juara II Joshevira Al-Faidzin (PDF Wustha Al Fithrah Surabaya)
Juara III Aisyah Ani Nur Sholikhah (PDF Ulya Al Fithrah Surabaya)

Qishoh Arab
Juara I Istighfarin Hafidlo Hasanah (Madin Nurul Huda Surabaya)
Juara II Muhammad Ibnan Rijalal Ghaibi (Madin Darul Lughah Wal Karomah Probolinggo)
Juara III Fawwazah Naila Hafiz (SPM Ulya Al-Amiriyyah Banyuwangi)

Eksebisi Lalaran
Juara I PP Nurul Iman Induk Blitar
Juara II PP Annajiyah Timur Surabaya
Juara III PDF Ulya Al Fithrah Surabaya
Harapan I PP Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan

Penutupan FESTBA 2024

Pembagian hadiah FESTBA 2024 dilaksanakan pada hari Sabtu itu juga. Para juara FESTBA 2024 mendapat sertifikat penghargaan dan uang pembinaan. Pembagian hadiah ini sekaligus menutup FESTBA 2024.

“Kepada teman-teman panitia, terutama Pengurus PDF Ulya Al Fithrah. Terima kasih telah mengadakan acara ini. Barangkali menjadi inspirasi bagi unit-unit yang lain. Semoga juga menjadi inspirasi bagi santri-santri yang tidak mengikuti lomba tadi menjadi motivasi untuk lebih semangat belajar lagi” Kata Ust. Nashiruddin, M.Pd. dalam sambutannya.

“Lomba-lomba ini, apapun bidangnya tadi untuk melatih diri kita sendiri, untuk menumbuhkan keterampilan. Entah terampil dalam berbicara, menyampaikan, mengutarakan ide, atau keterampilan dalam skil-skil yang lain” tambah Ust. Nashiruddin.

“Tentunya, kami dari pengurus Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, khususnya teman-teman panitia, kemungkinan banyak yang kurang cocok, kurang pas, entah tadi dalam sarana lomba atau hal-hal yang lain, kami mohon maaf. Insya Allah dari Al Fithrah, jika nanti panjenengan mengadakan lomba, insya Allah Al Fithrah akan ke sana. Karena kita saling saudara. Di sinilah tumbuh silaturrahmi” tutup Ust. Nashiruddin.

Semoga, Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya bisa terus istiqomah menyelenggarakan acara-acara baik untuk meningkatkan kualitas dan mutu para santrinya. Dan, semoga FESTBA menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Aamiin.

Majelis Halal bi Halal dan Haul Sayyidatina Khadijah Rah. : Meneladani Akhlaq Wanita Shalihah

Halal bi Halal dan Haul Sayyidatina Khadijah Rah adalah majlis rutin yang dirintis oleh Hadratusy Syaikh Romo KH. Ahmad Asrori Al-Ishaqi. Majlis rutin tahunan ini biasa diselenggarakan Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, tepatnya setiap Ahad kedua bulan Dzulqaidah. Tahun ini dilaksanakan pada Ahad tanggal 19 Mei 2024 M atau 10 Dzulqaidah 1445 H.

Dalam majelis ini dibacakan manaqib Sayyidatina Khadijah Rah yang terhimpun dalam Kitab Al-Busyra fi Manaqib Sayyidah Khadijah al-Kubra Rah yang ditulis oleh Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki. Tentu saja dengan rangkaian Tawasul, Istighatsah dan doa-doa yang telah ditartibkan oleh Hadratusy Syaikh.

Habib Abdullah bin Abdurrahman Al-Habsyi dari Yaman berkesempatan menyampaikan kasidah. Beliau menasyidkan syair Natawassal yang juga gemar disampaikan oleh Sayyid Muhammad Al-Maliki.

نَتَوَسَّلْ بِالْحُبَابَة وَالْبَتُوْلِ الْمُسْتَطَابَة
وَالنَّبِي ثُمَّ الصَّحَابَة فَعَسَى دَعْوَة مُجَابَة

Kami bertawassul kepada sosok tercinta, Sayyidah Khadijah Ra dan dia yang murni lagi dihargai, Sayyidah Fatimah Ra, dan Nabi serta para sahabat, semoga doa kita diijabah

Dalam acara ini kembali digalang pendanaan untuk Pembangunan Gedung Lantai 5 Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah. Diketahui bahwa RAB untuk pembangunan gedung timur ini adalah Rp 26.457.442.242,- dan telah terkumpul senilai Rp 18.527.247.242,-, sementara kekurangannya adalah Rp 7.930.195.000,-. Dari hasil penggalangan dana acara Ahad kedua ini diperoleh senilai Rp 30.470.800,-. Semoga amal jariah para jamaah semua ini menjadi amal yang senantiasa mengalir pahalanya.

Mauidoh Hasanah disampaikan oleh Habib Abbas bin Abu Bakar Al-Haddad dari Tegal, Jawa Tengah.

 “Kita doakan para habaib kita, ulama kita, penyambung lisan Rasulullah SAW, diberikan panjang umur. Kita doakan, keluarga besar Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, yang diasuh langsung oleh KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi. Anak-anak beliau, anak biologis dan anak-anak ideologis, wabil khusus keluarga besar beliau semoga diangkat derajatnya oleh Allah SWT,” doa beliau di awal mauidohnya.

“Anak-anak di masa depan, adalah bergantung pada pendidikan, bagaimana asuhan, bagaimana pantauan,” Habib Abbas mengapresiasi partisipasi Ukhsafi Copler Community dalam setiap majelis-majelis Al Khidmah di bawah naungan para masyayikh.

“Mereka mendidik dengan pandangan rohmah, kasih sayang. Sudah seharusnya kita memandang para guru dengan pandangan penuh takdzim, menghormat” pesan beliau.

Beliau mengungkapkan tentang pertemuan terakhir Sayyidina al-Walid Abuyya Sayyid Muhammad al-Maliki dengan Hadratusy Syaikh Romo Kyai Asrori. Di situ beliau mengijazahkan kepada Hadratusy Syaikh Romo KH. Ahmad Asrori al-Ishaqi Kitab al-Busyro. Kitab berisikan manaqib Sayyidatina Khadijah Rah.

Sayyidatina Khadijah Rah sendiri merupakan istri tercinta Rasulullah SAW. Beliau istri pertama Rasulullah SAW dan menemani Rasulullah SAW dalam menjalani pahit getirnya perjuangan menyebarkan agama Islam.

Sayyidatina Khadijah Rah merupakan perempuan kaya raya. Bisnisnya menjangkau ke beberapa negara. Bukan hanya di Makah dan Madinah. Beliau perempuan terpandang dan memiliki banyak pekerja yang bisa dipercaya.

Sayyidatina Khadijah Rah merupakan wanita yang pertama kali beriman kepada Rasulullah SAW. Bukan hanya beriman, melainkan juga mengerahkan semua harta bendanya untuk perjuangan beliau. Jiwa raganya untuk Rasulullah.

Keberhasilan Rasulullah SAW tidak lepas dengan peran penting istri beliau, Sayyidatina Khadijah Rah.

لِكُلِّ رَجُلٍ عَظِيْمٍ وَرَائَهُ اِمْرَءَةٌ عَظِيْمَةٌ

“Orang hebat di belakangnya ada seorang istri atau ibu yang hebat” ungkap Habib Abas.

Beliau Sayyidah Khadijah Rah wafat pada 11 Ramadhan tiga tahun sebelum hijrahnya Rasulullah SAW. Alhasil, semoga momentum baik ini menjadi spirit kita untuk menauladani beliau Sayyidah Khadijah Rah.

اللَّهُمَّ كَما مَنَنتَ عَلَى السَّيِّدَةِ خَدِيجَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا بِتَمَامِ التَّصْدِيقِ وَالإِيمَانِ، بِنَبِيكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؛ فَمُنَّ عَلَيْنَا بِذلِكَ يَا قَدِيمَ الإِحْسَانِ

Ya Allah, sebagaimana Engkau karuniakan kepada Sayyidah Khadijah kesungguhan dan keimanan yang sempurna terhadap Nabi Muhammad SAW, karuniakanlah kepada kami hal demikian itu. Wahai Dzat Yang Maha Dahulu kebaikannya

اللَّهُمَّ أَعطِنَا مِنَ الدنيا مَا تَقِينَا بِهِ فِتَنَتَهَا ، وَتُعْنِينَا بِهِ عَن أَهْلِهَا، وَيَكُونُ بَلَاغاً لَنَا إِلَى مَا هُوَ خَيْرٌ مِنهَا، فَإِنَّهُ لَا حَولَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ .

Ya Allah, berikan kami harta dunia yang kami mampu menghindari fitnahnya dan mencukupi kami dari berharap kepada manusia, serta menjadi sebab bagi kami melakukan kebaikan darinya. Sungguh, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Engkau, Yaa Allah.

Haul Akbar Al Fithrah 2024: Lautan Manusia

Haul Akbar Al Fithrah telah terselenggara pada Sabtu-Ahad, 10-11 Februari 2024. Haul tahunan ini secara istikomah dilaksanakan pada ahad pertama bulan Sya’ban. Adalah Hadrotusy Syaikh KH. Achmad Asrori al-Ishaqy, penginisiai kegiatan ini. Beliau selalu menekankan bahwa haul yang beliau selenggarakan adalah majlis berkirim do’a sebagai wujud meniru perbuatan orang-orang saleh.

Karena itu, meskipun diselenggarakan di tahun politik dan bertepatan dengan hari tenang Pemilu 2024, dalam haul ini tidak ada dukung-mendukung atau menyuarakan calon-calon yang sedang mengumpulkan suara. Hal ini yang juga menjadi mudahnya haul mendapat izin terselenggara dan dihadiri begitu banyak jama’ah.

Terpantau dari drone yang diterbangkan tim dokumentasi, jama’ah memadati sepanjang Jl. Kedinding Lor berikut gang-gang di sekitarnya. Di arah timur jama’ah memadati jalur lambat Jl. Kedung Cowek, mulai dari gerbang Jl. Kedinding Lor hingga jembatan layang, searah SMP 15 Surabaya. Di arah barat, jama’ah memadati Jl. Tanah Merah, Jl. Platuk, dan Jl. Dukuh Bulak Banteng.

Layar dan video trone yang disediakan lebih banyak dari tahun lalu, terasa kurang. Tercatat ada ±600 bus besar dari luar provinsi Jawa Timur. Belum lagi jama’ah yang menggunakan elf dan kendaraan pribadi lainnya. Kantong-kantong parkir dilaporkan penuh, bahkan sudah asa evaluasi perlu ditambah.

Hadirin dalam majlis ini, bukan hanya muridin Thariqah Qadiriyah Naqsabandiyah al-Utsmaniyah, alumni ponpes Al Fithrah, dan Jama’ah Al Khidmah. Para pecinta, pemburu majlis bahkan orang-orang yang baru pertama kali dalam hidupnya ikut hadir dalam majlis ini. Kehadiran mereka terlihat dari pakaian yang berbeda dari lazimnya jama’ah yang sudah terbiasa hadir dalam majlis-majlis Al Khidmah.

Kedatangan Habib Umar bin Hamid al-Jilani ra. dari Yaman menjadi daya tarik lain Haul Akbar 2024. Beliau secara istikomah hadir dalam majlis ini, sejak Kiai Asrori masih di tengah-tengah jama’ah. Beliau membawa rombongan keluarga, murid dan ulama’ dalam kehadiranya di majlis ini.  Di antaranya Dr. Habib Abdurrahman Assegaf, Mufti Seiwun, Hadramaut, Yaman. Banyak habaib dan kiai dari dalam negeri yang juga ikut hadir dalam majlis ini.

Dari kalangan akademisi, juga banyak hadir dalam majlis ini. Pimpinan kampus dari PEN Surabaya, ITS, Unesa, Unisma, Unisda, Unisla, dan lainnya menyempatkan hadir dalam majlis ini. Tak hanya pimpinan kampus, banyak dosen dan mahasiswa juga hadir dalam majlis ini. Hal ini bisa dilihat dengan begitu banyaknya unggahan mereka di media sosial, memberitakan keberangkatan mereka hingga luapan perasaan bisa hadir dalam majlis ini.

Informasi dari tim maktab haul akbar, banyak juga hadirin dari rombongan santri pondok pesantren. Tidak hanya pesantren Al Fithrah daerah dan Jawa Timur. Tercatat rombongan santri pesantren Al-Mahrusiyah (Kediri), Sabilul Huda (Lamongan), Tanwirul Qulub (Lamongan), Al Islahiyah (Kediri), Apis (Blitar), Nurul Huda (Grobogan), dan masih banyak yang lainnya.

Tamu-tamu dari luar pulau juga banyak yang hadir dalam majlis ini. Ada dari Jambi, Makassar, Bali, dan daerah lainnya. Tamu-tamu dari luar negeri juga lebih banyak hadir dalam majlis dibanding tahun lalu. Tamu dari Makkah, Yaman, Singapura, dan Malaysia tercatat mengkonfirmasi kehadirannya di majlis ini.

97 ruang kelas dan 768 rumah warga dipersiapkan sebagai maktab sebagian jama’ah yang hadir. Selain itu, banyak jama’ah yang sudah memesan penginapan secara pribadi maupun koletif di penginapan umum yang lokasinya dekat dengan ponpes Al Fithrah. Banyak jama’ah yang malah memilih beristirahat di masjid dan halaman ponpes Al Fithrah.

Tidak semua jama’ah yang hadir, dari kalangan berkucupan. Beberapa jama’ah harus menabung untuk bisa hadir dalam majlis ini. Sehingga bisa dimaklumi jika kemudian mereka berlomba-lomba untuk mendapat lokasi utama di halaman ponpes Al Fithrah. Sayangnya, keterbatasan lokasi membuat mereka harus berlapang dada duduk di mana saja.

Panitia sudah menyiapkan sound system dan media penyiaran untuk menjangkau titik-titik yang padat jama’ahnya. Meskipun banyak kekurangan dan perlu ditindak lanjuti untuk haul akbar yang mendatang. Tapi apapun itu, di manapun jama’ah duduk menghadiri langsung atau mengikuti via siaran langsung, semoga keberkahan majlis ini tetap sampai pada mereka dan keluarga mereka.

📷: @alwavamedia