Liputan

Masa Depan Media Pesantren: Refleksi Talkshow Media Di Acara Multaqo MPJ 2023 (2)

Dalam talkshow pertama, Mas Candra Malik menyampaikan bahwa dunia digital merupakan bentuk penjajahan terbaru di masa sekarang. Masuk ke dalam dunia digital dibutuhkan nalar kritis dalam menerima dan memfilter beragam informasi. Informasi yang tersebar dalam berbagai media tidak bias dimakan begitu saja.

Memang, idealnya media menyajikan informasi yang tepat dan akurat. Tapi di dunia digital, media bisa dikendalikan perorangan atau golongan untuk menyebar informasi yang sesuai dengan kepentingan mereka. Tak jarang dijumpai media yang menampilkan judul-judul berita yang click bait – mempengaruhi seseorang untuk mengklik -, yang isinya pangah jauh dari judul. Tuntutan rating, juga jadi alasan bagi media untuk menghalalkan cara seperti ini.

Menghadapi fenomena sepeerti ini, Mas Candra Malik menawarkan solusi, berkompetisi yang sehat dalam bermedia di dunia digital. Memperbaiki kualitas dalam penyampaian informasi dan menggaransi keakuratannya sebelum menyebarkannya dalam media di dunia digital. Prinsip dan kaidah jurnalistik dalam penyampaian informasi harus betul dijaga.

“Menulislah sebagai penyunting. Menyuntinglah sebagai pembaca. Membacalah sebagai penulis,” ungkap Mas Candra dalam kesempatan itu. Dengan menumbuh suburkan media-media yang tak hanya sekedar ada di dunia digital, maka media-media yang sering membelokkan fakta, dan hanya sekedar rating akan tenggelam seiring waktu.

Gus Ahmad Kafa mengamini pemaparan Mas Candra Malik. Dalam sesinya, beliau memberi penekanan pada pengelolaan media pesantren. Niat berkhidmah pada Kia dalam mengelola media pesantren perlu ditanamkan sejak awal.  Sehingga pengelola media pesantren perlu memperhatikan mutu dan kualitas konten yang diunggah.

“Santri itu rela rekoso,” tekan Gus Ahmad. Ungkapan ini sangat relate bagi pengelola media pesantren. Tuntutan untuk menjaga mutu dan kualitas konten kadang tidak dibarengi dengan ketersediaan alat yang mendukung. Menghadapi kenyataan ini pengelola media pesantren harus siap. Dengan ketulusan niat dan keuletan dalam memanfaatkan sumber daya dan data yang ada, pengelola media pesantren punya peran besar menyampaikan ajaran-ajaran agama di dunia digital.

Masa Depan Media Pesantren: Refleksi Talkshow Media Di Acara Multaqo MPJ 2023 (1)

Media memiliki peran sentral dalam membentuk dan membimbing masyarakat di era modern. Keberadaannya tidak hanya sebagai penyedia informasi, tetapi juga sebagai pembentuk opini, penggerak perubahan sosial, dan perekat keberagaman. Mengingat urgensi media dalam masyarakat modern, penting bagi pesantren juga mengembangkan medianya dengan baik.

Menyikapi hal ini, Media Pondok Jawa Timur (MPJ) – wadah berkumpulnya para pengelola media pesantren di jawa timur – mengadakan Multaqo Media Pondok Jatim (MMPJ). Multaqo ini merupakan acara yang diselenggarakan setahun sekali.

Seperti yang diungkap oleh Kang Zahro’u, ketua MPJ, Acara ini bertujuan memupuk semangat dan komitmen dalam menumbuh suburkan media pesantren. Juga sebagai wadah kolaborasi untuk memunculkan ide-ide yang segar dalam pengembangkan media pesantren. Dan, acara ini juga sebagai diskusi mencari solusi atas berbagai masalah dan kendala dalam pengelolaan media pesantren.

Multaqo MPJ  2023 diadakan di pondok Al Fattah Kikil dan pondok Termas Pacitan (22-24/12/2023). Acara ini diikuti oleh utusan pengelola media pondok se-Jawa Timur dan delegasi peserta Festival MPJ. Festival yang menjadi ajang unjuk kemampuan dalam menulis, mendisain dan mengambil gambar pengelola media pesantren yang menjadi anggota MPJ.

Talkshow media yang menjadi rangkaian acara Multaqo MPJ 2023, merupakan acara yang menjadi daya tarik tersendiri dalam multaqo edisi ini. Pasalnya narasumber yang dihadirkan punya riwayat dalam dunia media islam yang sangat diperhitungkan. Pertama, Mas Candra Malik, sastrawan muslim, yang juga pernah aktif di Jawa Pos. Kedua, Agus Ahmad Kafabihi, putra KH. Kafabihi Mahrus, Lirboyo.

Narasumber ketiga Mas Savic Ali, founder NU Online dan Islamidotco. Narasumber terakhir Mas Bahrul Ulum, general manager Sosialoka. Keempat narasumber ini mengisi dua sesi talkshow. Sesi pertama, Mas Candra Malik dan Gus Ahmad Kafa. Sesi kedua, Mas Savic Ali dan Mas Bahrul Ulum.

Praktik Rukyatul Hilal Santri Kelas XII PDF Ulya Al Fithrah

Santri kelas XII Pendidikan Diniyah Formal (PDF) Al Fithrah adakan Praktik Rukyatul Hilal Rabu-Kamis (13-14/12/2023) di Wisata Bahari Lamongan (WBL). Praktik ini merupakan lanjutan dari pembelajaran falak hisab awal bulan ephemeris di kelas XII. Selain mendapat materi menghitung awal bulan hijriyah, santri juga mendapat materi mengonversi tanggal dari masehi ke hijriyah dan sebaliknya, serta waktu shalat.

Praktik ini diawali dengan simulasi (11-12/12/2023) di auditorium Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Dalam simulasi ini, santri diberikan materi tentang apa saja yang perlu disiapkan sebelum pelaksaan rukya. Santri juga mendapat materi tambahan, terkait posisi hilal dan kemungkinan terlihatnya. Dan, santri juga diberikan pengetahuan tentang alat-alat yang biasa dipakai dalam rukyatul hilal Lajnah Falakiyah (LF) Al Fithrah.

Sebelum berangkat, santri juga melakukan ziarah ke maqbarah Hadrotusy Syaikh KH. Ahmad Asrori al-Ishaqy ra, pendiri ponpes Al Fithrah. Sebagai bentuk pamit mohon izin dan berharap praktik rukyat ini terlaksana tanpa kendala. Di perjalanan, santri juga diajak berziarah di maqbarah Syaikh Maulana Ishaq dan Raden Qosim (Sunan Drajat). Dua wali ini masih ada hubungan nasab dengan Kiai Asrori.

Praktik rukyat dilaksanakan dua hari; santri putra di hari Rabu (13/12/2023) dan santri putri di hari kamis (14/12/2023). Praktik ini langsung didampingi oleh Ust. Sulaiman, pengajar falak yang juga peletak pertama pembelajaran falak di ponpes Al Fithrah. Beliau menerangkan hal-hal penting terkait rukyatul hilal. Beliau juga menyampaikan tentang perubahan imkanur rukyat yang terjadi belakangan ini.

Praktik ini juga didampingi tim LF Al Fithrah. Tim LF Al Fithrah diminta panitia praktik ini untuk memandu pelaksaan rukyatul hilal. Tiga tamaya dan satu theodolite digunakan untuk mendukung praktik ini. Empat alat itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para santri. Beberapa santri mendapat kesempatan untuk mengoperasikan alat. Mereka juga berkesempatan berfoto dengan pose pengoperasikan alat.

151 santri putra dan 141 santri putri mengikuti praktik ini. Selain berziarah dan praktik, santri juga berkesempatan mencoba wahana yang ada di WBL. Meski dalam praktik ini, hilal tidak berhasil terlihat, santri tetap antusias dalam proses pengamatan.

dfn/dfn

Halaqah Falakiyah PBNU: Menyikapi Perbedaan Ramadhan dan Dua  Hari Raya

Lajnah Falakiyah Al Fithrah Surabaya mengikuti Halaqah Falakiyah yang di adakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Halaqah ini diadakan di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo, Jawa Timur. “Nahdlatul Ulama di Tengah Pusaran Perbedaan Awal Puasa Ramadhan dan Dua Hari Raya”, menjadi tajuk utama dalam halaqah ini.

Halaqah ini merupakan halaqah yang ke dua. Halaqah ini dihadiri langsung oleh Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH. Sirril Wava. Dalam halaqah ini, beliau menyampaikan dalam beberapa tahun masalah persoalan umat mengenai beda hari Ramadhan dan hari raya tidak kunjung terselesaikan. Padahal konsep-konsep penyatuannya sudah ada.

“Jadi masalahnya memang bukan hanya dari kaedah-kaedah itu, bukan. Tapi karena kita belum siap bersatu, karena itu kan,” kata Kiai Sirril di Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Ponorogo, Jawa Timur. Beliau berharap dengan adanya halaqah seperti ini, suatu saat ada kebersamaan dalam mengawali Ramadhan maupun hari raya.

Halaqah ini diisi dengan banyak kegiatan. Dibuka dengan materi pembuatan aplikasi android perhitungan waktu lima shalat fardhu berdasar kitab Durusu al-Falakiyah. Materi ini diisi oleh LF PWNU Jawa Timur, Ust. Fikri dan Ust. Agus Saputra – yang juga Tim Ahli LF Al Fithrah. Pembuatan aplikasi android ini menggunakan aplikasi Aide. Kegiatan ini diadakan dua sesi pada tanggal 8 Desember 2023.

Kegiatan tanggal 9 Desember diisi dua materi utama; Kalender NU 2024 dan Waktu Fajar. Materi pertama disampaikan oleh KH. Shofiyullah, Ketua LF PWNU Jawa Timur. Dalam materinya Gus Shofi (sapaan akrab beliau) menyampaikan dengan tiga kondisi lokasi hilal; mustahil terlihat, mungkin terlihat dan pasti terlihat.

Materi kedua disampaikan oleh Pak Hendro Setyanto, anggota LF PBNU. Beliau menyampaikan penelitiannya tentang waktu shubuh. Beliau juga menampilkan citra fajar yang berhasil beliau abadikan.

Halaqah yang berlangsung dua hari ini, diikuti oleh pengurus LFNU dan LF pesantren dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Halaqah ini dilaksanakan dua hari, Jum’at-Sabtu (08-09/12/2023).

dfn/dfn
Foto: ByAgus

Rapat Haul Akbar Al Fithrah 2024: Koordinasi dan Evaluasi  Panitia

Majlis Dzikir Wa Maulidurrasul SAW dan Haul Akbar Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya di tahun 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 1 Sya’ban 1445 H. bertepatan dengan 10-11 Februari 2024 M. Majlis yang dirintis oleh Hadrotusy Syaikh KH. Achmad Asrori al-Ishaqy ra. ini diadakan secara rutin setiap ahad pertama bulan Sya’ban.

Ratusan ribu jama’ah secara istikomah menghadiri majlis ini. Mereka datang dari berbagai daerah dari dalam negeri maupun luar negeri. Banyak persiapan yang dilakukan untuk menyambut majlis ini. Koordinasi dan evaluasi dilakukan mulai dari panitia inti, warga sekitar dan pihak-pihak terkait dalam majlis ini.

26 November 2023, panitia Haul Akbar Al Fithrah 2024 mengadakan rapat koordinasi dan evaluasi. Rapat ini dihadiri lebih dari 100 peserta rapat. Peserta rapat terdiri dari sesepuh dan asatidz ponpes Al Fithrah, Camat Kenjeran, perwakilan dari Polres Tanjung Perak, perwakilan Koramil Kenjeran, ketua RT dan RW serta sesepuh di lingkungan ponpes Al Fithrah.

Jalannya Rapat

Rapat dimulai pada pukul 19.30 WIB. Dimulai dengan pembacaan istighotsah dan sholawat fi hubbi oleh sesepuh ponpes Al Fithrah. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari H. Ainul Huri, sesepuh ponpes Al Fithrah Surabaya. Beliau juga panitia dalam haul yang mula-mula di adakan oleh Kiai Asrori di ponpes Al Fithrah di tahun 1988 M.

Menurut H. Ainul, Kiai Asrori berpesan kepada panitia Haul Akbar Al Fithrah untuk menyambut dan melayani dengan baik jama’ah yang hadir dalam acara ini. Kiai Asrori menuturkan bahwa jama’ah yang hadir merupakan tamu-tamu Kanjeng Syaikh Abdul Qodir al-Jilany. Hal ini senada dengan yang pernah disampaikan oleh habin Salim bin Umar al-Hafidz dalam ahad ke-2 bulan Rabi’ul Awal 1445 H./2023 M. di ponpes Al Fithrah.

H. Ainul juga menuturkan bahwa di Haul Akbar Al Fithrah 2023,  tidak kurang dari 600 rumah warga sekitar  pondok yang digunakan untuk maktab. Dalam kesempatan itu, beliau mengucapakan terima kasih bagi warga sekitar yang telah membantu terlaksananya Haul Akbar Al Fithrah. Beliau juga meminta dukungan dan keterlibatan warga dalam Haul Akbar 2024 mendatang.

Rapat dilanjutkan dengan pemaparan terkait keamanan Haul Akbar 2024 oleh  Bpk. Muhadi, bagian Keamanan Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya. Beliau menghimbau agar pada hari-hari pelaksanaan Haul Akbar Al Fithrah 2024, lokasi sekitar haul bersih dari atribut politik. Hal ini beliau sampaikan mengingat di tahun 2024, Indonesia akan menggelar hajatan Pilihan Legislatif dan Pilihan Presiden.

Pak Muhadi juga meminta tolong kepada ketua RT dan RW untuk ikut aktif mengkondisikan daerahnya. Dan, jika ada hal yang perlu ditangani terkait kemanan, segera melaporkan kepada beliau untuk segera ditangani.

Hadir juga dalam rapat itu Bapak Yuri Widarko, SH., Camat Kenjeran. Beliau menyatakan siap mendukung penuh Haul Akbar 2024, yang memang sudah menjadi aganda rutin di setiap tahunnya di kecamatan Kenjeran. Hadir juga  perwakilan dari Polres Tanjung Perak dan Koramil Kenjeran. Kedua institusi kemanan negara ini mengungkapkan siap mendukung penuh acara Haul Akbar dan berharap semoga acara Haul Akbar Al Fithrah tahun 2024 berjalan dengan lancar.

Dalam kesempatan itu ketua RT dan RW di sekitar pondok dan ditutup dengan doa oleh Ustadz Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya.