silaturrahmi

Silaturrahmi Wali Santri Baru (2): Pesan Dari Keluarga Ndalem

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan keluarga Ndalem ponpes Al Fithrah. KH. Muhammad Husni Mubarok, suami dari Nyai Saviera binti KH. Achmad Asrori al-Ishaqy, mewakili keluarga Ndalem menyampaikan sambutan ini.

“Semoga adik-adik semua, anak-anakku semua, semoga semuanya kerasan. Semoga semuanya diberikan kemudahan di dalam menuntut ilmu, di dalam memahami ilmu. Dan kelak ketika keluar dari Pondok Assalafi Al Fithrah panjenengan Semua menjadi orang-orang yang bermanfaat di tengah-tengah masyarakat Amin Amin Allahumma Amin,” do’a Kiai Husni di pembukaan sambutannya.

Kiai Husni menyampaikan bahwa segala nikma dari Allah Swt harus disyukuri tidak hanya dengan berucap Alhamdulillah tadi juga meningkatkan ibadah kepadaNya. Dan, diantara nikmat yang didapat oleh wali santri di hari ini adalah bersedianya putra-putra mereka untuk menjadi santri di ponpes Al Fithrah.

“Adek-adekku anak-anakku sekalian manfaatkan waktu yang adik-adik saat ini jalani menjadi seorang santri itu tidak semua orang mendapatkan nikmat itu yang mendapatkan nikmat itu hanya orang-orang yang dipilih oleh Allah subhanahu wa ta’ala,” pesan Kiai Husni pada para santri.

Kiai Husni juga berpesan kepada para santri, untuk benar-benar memanfaatkan waktunya selama di pesantren. Beliau mengutip maqalah Ulama, “kesempatan itu sering begitu cepat berlalu.” Beliau juga mengutip dawuh Guru beliau, “keraslah kepada dirimu ketika engkau masih muda, maka kelak Ketika engkau sudah dewasa dunia akan lunak kepadamu.”

Kiai Husni menyampaikan, di zaman pesebaran informasi dan media yang mudah diakses, rawan bagi manusia untuk terjebak di dalamnya. Pesantren menjadi jawaban atas itu. Santri yang belajar agama di pesantren akan mengetahui mana perkara halal dan haram, bagaimana cara beribadah yang benar.

Menutup sambutannya Kiai Husni menyampaikan Kunci keberhasilan seorang santri dibutuhkan keseriusan dari tiga pihak. “Yang pertama adalah santrine tekun Pak. Santrine tekun. Karena ilmu niku tidak akan bisa didapat, kecuali dengan belajar. Mboten wonten tiang turu terus tiba-tiba alim, mboten wonten” terang Kiai Husni.

“Yang kedua, orang tuanya tekun. Maksude orang tuanya tekun nopo?  Nopo nderek belajar? Nggeh mboten. Tekun dalam mensupport putra-putri kita dalam berproses belajar di pondok pesantren Assalafi Al Fithrah,” lanjut Kiai Husni. Support atau dukungan wali santri kepada santri tidak hanya berupa pembiayaan, tapi juga dengan do’a-do’a untuk putra-putrinya.

Kiai Husni menyebutkan beberapa nama Ulama’ yang dalam dalam proses belajarnya didukung oleh orang tua mereka. Tidak hanya dukungan biaya tapi juga dukungan do’a yang terpanjat dari para orang tua mereka untuk keberhasilan anak-anak mereka.

“Dan yang ketiga, yang terpenting adalah ketekunan dari guru-gurunya, dari para ustadz-ustadznya,” lanjut Kiai Husni. Beliau menyampaikan ketiga pihak ini harus sama tekun, guna keberhasilan dalam proses belajar. Salah satu saja di antara ketiganya tidak tekun maka kegagalan dalam proses belajar besar terjadi.

Kiai Husni mengakhiri sambutannya dengan mendoakan santri agara diberikan kemudahan dalam proses belajar. Beliau juga menaruh harapan, kelak jika sudah boyong dari ponpes Al Fithrah, para santri bisa melanjutkan dakwah Hadrotusy Syaikh KH. Achmad Asrori al-Ishaqy.

Turut hadir dalam acara ini putra-putri Hadhrotus Syaikh KH. Achmad Asrori Al Ishaqy; Nyai Siera En Nadia dan suami Mas Ahmad Iqbal Yanuardi, Nyai Saviera Es Salavia dan suami KH. Husni Mubarok, Mas Muhammad Nur El Yaqin El Ishaqy, dan Nyai Shella Es Shabarina.

Acara ini ditutup dengan do’a bihaqqil fatihah oleh Ust. Nashiruddin. Setelah acara ditutup, wali santri dan satri bersalaman dengan kelurga Ndalem, pengurus dan asatidz ponpes Al Fithrah.

Silaturrahmi Wali Santri Baru (1): Sosialisasi Buku Profil dan Tata Tertib Pondok

Hampir satu bulan setelah PSB gelombang 3 dilaksanakan, Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah mengadakan silaturrahmi wali santri baru dengan keluarga Ndalem dan pengurus (Sabtu,29/07/2023). Acara bertujuan untuk sosialisai peraturan ponpes Al Fithrah sekaligus penyampaian pesan keluarga Ndalem pada wali santri baru.

Lazimnya acara lain yang diadakan di ponpes yang didirikan oleh KH. Achmad Asrori al-Ishaqy, acara ini juga dibuka dengan rangkaian pembacaan tawasul, istighotsah, maulid fi hubbi dan do’ fi hubbi. Ust. H. Arif, Ust. Hadhori, Ust. H. Sholeh dan Ust. H. Khoiruddin mendapat amanat untuk mengisi rangkaian acara ini.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pemutaran video kegiatan harian santri baru di ponpes Al Fithrah. Kegiatan santri mulai dari kegiatan wadhifah hingga sekolah didokumentasikan dengan baik oleh Al Wava, tim dokumentasi yang dibentuk langsung oleh Kiai Asrori. Wali santri pun terlihat antusias melihat video tersebut.

Setelah pemutaran video selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan ketua ponpes Al Fithrah sekaligus sosialisasi kegiatan dan peraturan di ponpes Al Fithrah. Sambutan ini disampaikan langsung oleh Ust. Ahmad Kunawi, ketua ponpes Al Fithrah.

Dalam sambutannya, Ust. Kunawi menjabarkan profil Al Fithrah secara singkat, berikut unit pendidikan yang ada di lingkungan ponpes Al Fithrah. Beliau juga menyampaikan kegiatan santri mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur. Dan, beliu menegaskan bahwa semua kegiatan tadi sesuai dengan yang dituntunkan oleh Kiai Asrori.

Ust. Kunawi juga menekankan agar wali santri tidak lepas perhatian begitu saja pada putra-putrinya selama di pesantren. “Tetap harus komunikasi terus dengan para ustadnya, dengan ketua kamarnya, dengan gurunya, wali kelasnya dan seterusnya. Karena apa? Kita bersama-sama agar anak-anak kita menjadi lebih baik,” terang beliau.

Ust. Kunawi juga menyampaikan poin-poin penting yang penjabarannya ada dalam buku profil dan tata tertib ponpes Al Fithrah. Buku ini juga dibagikan dalam acara ini. Dalam buku ini sudah dijabarkan terkait proses izin, persambangan, pelanggaran sekaligus konsekuensianya juga ketentuan-ketentuan lain terkait kenaikan kelas.

“Sampeyan buka nanti dilihat-lihat aturan-aturan yang ada di pondok pesantren Assalafi Al Fithrah. Karena kita pondok pesantren Assalafiyah Al Fithrah ada aturan, mohon Bapak Ibu mengikuti aturan yang sudah ada,” tekan Ust. Kunawi.

dfn