Amanah di Era Digital: Menjaga Integritas di Tengah Kemudahan Teknologi

Silahkan share

Di era serba cepat dan serba digital ini, kemudahan akses informasi sering kali membuat kita tergoda untuk mengambil jalan pintas. Menyalin tugas dari internet, mengambil tulisan orang tanpa mencantumkan sumber, atau memakai fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi—semua itu terlihat sepele, namun sebenarnya menjadi ujian besar bagi amanah dan integritas kita.

Teknologi memang seperti pisau bermata dua. Ia memudahkan proses belajar, bekerja, dan berkomunikasi. Namun, pada saat yang sama, teknologi juga membuka peluang besar bagi seseorang untuk mengabaikan nilai-nilai kejujuran tanpa ada yang mengetahuinya.

Amanah: Nilai Lama yang Tetap Relevan

Konsep amanah bukanlah hal baru. Ia merupakan nilai dasar dalam ajaran agama dan menjadi pondasi bagi perilaku manusia. Allah SWT berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًا ۢ بَصِيْرًا ۝٥٨

 “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkan dengan adil…”(QS. An-Nisa: 58)

Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya amanah sebagai bagian dari iman:

Baca Juga  Masa Depan Media Pesantren: Refleksi Talkshow Media Di Acara Multaqo MPJ 2023 (2)

لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ، وَلَا دِينَ لِمَنْ لَا عَهْدَ لَهُ

“Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah, dan tidak ada agama bagi orang yang tidak menepati janji.” (HR. Ahmad No. 12567)

Nilai amanah bukan hanya soal menjaga titipan atau mengembalikan barang. Ia juga mencakup kejujuran dalam hal-hal kecil sehari-hari: cara kita belajar, bekerja, berkomunikasi, bahkan bersikap di media sosial.

Integritas: Tetap Lurus Meski Tidak Ada yang Melihat

Di zaman digital ini, ujian amanah justru muncul dalam bentuk yang lebih halus. Misalnya:

  • Menggunakan AI untuk mengerjakan tugas tanpa belajar terlebih dahulu.
  • Mengedit laporan agar terlihat lebih sempurna dari kenyataan.
  • Mengambil materi dari internet tanpa menyebutkan sumber.

Tidak ada yang melihat, tetapi hati kita sendiri mengetahui apa yang kita lakukan.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menggambarkan amanah sebagai tanda kedewasaan akal dan keimanan.

وَمِنْ كَمَالِ الدِّينِ وَعَقْلِ الْمَرْءِ حِفْظُهُ لِلْأَمَانَةِ، فَإِنَّ الْأَمَانَةَ أَصْلٌ مِنْ أُصُولِ الْأَخْلَاقِ، وَلَا يَسْتَقِيمُ سُلُوكُ الْعَبْدِ إِلَّا بِهَا

Baca Juga  Allah Ridha dengan Taubat Hamba-Nya

“Termasuk kesempurnaan agama dan akal seseorang adalah menjaga amanah. Sebab amanah merupakan salah satu pokok dari akhlak mulia, dan perjalanan seorang hamba menuju kebaikan tidak akan lurus tanpanya.” Ihya’ Ulumuddin, Kitab Riyādhah al-Nafs wa Tahdzīb al-Akhlaq, Juz 3.

Jika dulu amanah diuji lewat harta atau tanggung jawab sosial, kini amanah diuji lewat klik, login, dan unggahan. Di balik layar ponsel, sebenarnya tersimpan ujian hati yang lebih besar.

Memulai dari Hal-Hal Kecil

Menjadi pribadi yang amanah tidak perlu menunggu posisi besar atau tanggung jawab besar. Ia dimulai dari hal-hal sederhana:

  • Siswa yang tetap jujur meski nilainya tidak sempurna.
  • Guru yang menyiapkan materi sendiri meski butuh waktu lebih lama.
  • Pegawai yang bekerja dengan sungguh-sungguh meski tidak selalu dipantau.

Integritas dibangun sedikit demi sedikit, hingga akhirnya menjadi karakter yang kuat. Karena ketika kepercayaan sudah hilang, memulihkannya sangatlah sulit.

Amanah bukan berarti tidak pernah salah, tetapi kemampuan untuk memperbaiki diri setiap kali tergoda untuk curang. Di situlah nilai sejati seseorang dinilai—bukan dari gelar, jabatan, atau pencapaian, melainkan dari kejujuran yang ia jaga.

Baca Juga  Belajar Kepada Sahabat Yang ‘Munafik’

Penutup: Amanah Bukan Slogan, Melainkan Gaya Hidup

Teknologi akan terus berkembang. Godaannya pun akan semakin besar. Namun nilai-nilai seperti amanah dan integritas tidak akan pernah ketinggalan zaman. Keduanya harus berjalan seiring: tanpa integritas, amanah bisa hilang; tanpa amanah, integritas hanyalah slogan.

Mulailah dari diri sendiri. Jadilah pelajar, guru, atau pegawai yang tetap menjaga kejujuran di tengah derasnya arus kemudahan teknologi. Karena di era digital ini, manusia bukan dinilai dari seberapa cepat ia menggulir layar, tetapi seberapa kuat ia menjaga hatinya agar tetap lurus.

Oleh: Habibul Mabrur Al-Jalali