Tanda Ramadan akan berakhir yang lumrah diketahui, adalah mulai berkurangnya jama’ah Tarawih di masjid ataupun musala. Menyambut hari raya Idul Fithri, membuat sebagian muslim mulai sibuk menyiapkan banyak hal. Tapi, tulisan ini tidak sedang membahas tentang itu.
Sebagian besar muslim menaruh perhatian khusus dalam beribah di penghujung Ramadan. Mulai malam 21 Ramadan di banyak masjid dan musala biasanya mulai diadakan iktikaf hingga salat malam berjama’ah. Lailatul Qadar di antara hal yang menyita perhatian di penghujung Ramadan.
Nabi Muhammad dan sepuluh Hari Terakhir bulan Ramadan
Sayyidah ‘Aisyah RAH. menyampaikan, “Nabi Muhammad SAW. sangat memperhatikan ibadahnya di bulan Ramadan, dibanding bulan selainnya. Dan, Beliau SAW di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, semakin memperhatikan ibadahnya melebihi hari lainya.
Dalam riwayat lain, Sayyidah ‘Aisyah RAH. menyampaikan,”Nabi Muhammad SAW, ketika sudah memasuki sepuluh hari akhir bulan Ramadan, beliau menghidupkan malam (beribadah), membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh).
Dua riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW menaruh perhatian khusus di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Sebagai umatnya meniru apa yang sudah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW tentu sebuah bentuk keta’atan.
Lailatul Qadar di sepuluh hari akhir Ramadan
Banyak Ulama’ meyakini Lailatul Qadar berada di sepuluh akhir Ramadan. Imam Syafi’I berpendapat Lailatul Qadar jatuh pada malam 21 atau malam 23 Ramadan. Sementara Syaikh Abdul Qadir al-Jailani berpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam 27 Ramadan.
Secara umum, para Ulama’ meyakini Lailatul Qadar jatuh di malam ganjil di sepuluh hari akhir Ramadan. Dalam surat al-Qadar, Allah SWT berfirman, “Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.” Ayat ini menegaskan betapa istimewanya Lailatul Qadar.
Kesimpulan
Nabi Muhammad SAW sangat memperhatikan dibadahnya di sepuluh hari terakhir Ramadan. Banyak Ulama’ meyakini Lailatul Qadar berada di malam ganji di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Beribadah di waktu Lailatu Qadar mempunyai nilai beribadah seribu bulan.
Meskipun keyakinan para Ulama, Lailatul Qadar berada di malam ganjil di sepuluh hari akhir Ramadan, jangan membuat kita kurang bersemangat beribadah di malam genap. Akhirnya, semoga kita mendapatkan Lailatu Qadar, dan tetap beribadah dengan niat liLlahi Ta’alaa.
Referensi
Imam al-Nawawi, Riyadhu al-Shalihin, Hadits no. 1194 dan no. 1221
Syaikh al-Bakri al-Dimyathi, I’anatu al-Thalibin, juz 2 hlm. 290
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, al-Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haq, juz 2 hlm. 19
- FESTBA 2024: Festival Turats dan Bahasa - November 26, 2024
- Kaget Bunyi Keras Knalpot, Nyawa Melayang - November 5, 2024
- Hilal Shafar 1446 H. Terlihat di Al Fithrah Surabaya - August 6, 2024